Tema 7 Sub Tema 2 Pertemuan 3


TEMA 7 SUBTEMA 2 PERTEMUAN 3

 IPS DAN SBDP

PENDAHULUAN

Mari berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing!

Cegah Penyebaran Covid yuk dengan cuci tangan yang benar!

Supaya belajar lebih semangat, Ayo nyanyikan lagu nasional “Hari Merdeka”

TUJUAN PEMBELAJARAN

IPS

  1. Siswa dapat mengetahui peristiwa pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan penuh kepedulian.
  2. Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa-peristiwa penting seputar pembacaan teks Proklamasi Kemederkaan dengan penuh tanggung jawab.
  3. Siswa mengidentifikasi berbagai peristiwa dalam upaya pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh tanggung jawab.

SBDP

  1. Siswa dapat mempraktikkan gerak tari dengan pola lantai yang benar.
  2. Siswa  dapat  menyebutkan  unsur-unsur  budaya  dengan penuh kepedulian.
  3. Siswa dapat menyanyikan lagu dengan memperhatikan ketepatan nada dan tempo dengan penuh percaya diri.                           

MATERI PEMBELAJARAN

IPS

 

Tahukah kamu?

Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak hanya cukup dengan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui berbagai tahapan dan peristiwa. Tahapan dan peristiwa memperkukuh terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat ini pun, kita masih harus tetap mempertahankan kedaulatan negara.

Proklamasi menjadi peristiwa paling  bersejarah bagi bangsa Indonesia. Proklamasi menjadi tonggak sejarah berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi menjadikan bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan. Proklamasi juga menjadi awal bagi bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

Pada akhir bulan Juli 1945, Jepang menyetujui pemberian kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1945. Namun, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan  Sekutu  di  kota  Hiroshima  dan Nagasaki.  Peristiwa itu mendorong diubahnya tanggal pemberian kemerdekaan Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.

Kemudian, pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Akibatnya, terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Tentu kalian penasaran bagaimana peristiwa pembacaan teks proklamasi di Indonesia. Ayo membaca!

Proklamasi

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Sejak pagi, telah dilakukan persiapan di rumah Ir. Soekarno, untuk menyambut Proklamasi  Kemerdekaan Indonesia. Banyak tokoh pergerakan nasional beserta rakyat berkumpul di tempat itu. Mereka ingin menyaksikan pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sesuai  kesepakatan  yang  diambil  di  rumah  Laksamana  Maeda,  para  tokoh Indonesia menjelang pukul 10.30 waktu Jawa zaman Jepang atau pukul 10.00 WIB telah berdatangan ke rumah Ir. Soekarno. Mereka  hadir   untuk menjadi  saksi  pembacaan  teks  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Acara yang disusun dalam upacara di kediaman Ir. Soekarno itu, antara lain sebagai berikut.
a. Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
b. Pengibaran bendera Merah Putih.
c. Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.

Upacara Proklamasi Kemerdekaan berlangsung tanpa protokol. Latief Hendraningrat memberi aba-aba siap kepada semua barisan pemuda. Semua yang hadir berdiri tegak dengan sikap sempurna. Suasana menjadi sangat hening. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dipersilakan   maju   beberapa   langkah   dari tempatnya semula. Ir. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan  suaranya yang mantap,  Ir.  Soekarno didampingi   Drs.   Moh.   Hatta   membacakan  teks Proklamasi Kemerdekaan  Indonesia yang telah diketik oleh Sayuti Melik. Berikut teks Proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik.


Sesaat setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, dilanjutkan upacara pengibaran bendera Merah Putih. Bendera Sang Saka Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Suhud mengambil bendera dari atas baki (nampan) yang telah disediakan dan mengibarkannya dengan  bantuan Shodanco Latief Hendraningrat. Kemudian, Sang Merah Putih mulai dinaikkan dan hadirin yang datang bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dinaikkan perlahan-lahan menyesuaikan syair lagu Indonesia Raya. Seusai pengibaran bendera Merah Putih, acara dilanjutkan sambutan dari Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.

Menarik bukan peristiwa sejarah Bangsa Indonesia?

Sekarang kita akan bersama-sama mengidentifikasi peristiwa menjelang dan sesudah pembacaan teks proklamasi. Ayo Membaca!


Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundinganperun dingan  diadakan  di  antara  para  pemuda  dengan tokoh-tokoh tua, maup un di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati  dan  Guntur  Soekarno  Poetra  dibawa  pemuda  ke  Rengasdengklok  agar  tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945.  Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Lalu apa saja ya anak-anak peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan. Ayo Membaca!

1.      Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

 • Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.

• Wartawan  Kantor  Berita  Domei (sekarang  Kantor  Berita  Antara),  Syahruddin  berhasil menyelundupkan  teks  Proklamasi  dan  diterima  oleh  Kepala  Bagian  Radio,  Waidan  B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.

• Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.

• Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik  pada  tanggal 2  September 1945  untuk  menyebarluaskan  berita  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

2. Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.

 • Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.

• Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya,   Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.

SBDP

Kalian tentu sudah mempelajari tentang pola lantai pada tarian pada materi sebelumnya, bukan? Apa itu gerak tari? Ayo kita pelajari bersama!

Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari.

Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yang perlu kamu ketahui sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pola lantai. Ada bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar berikut.







Apakah kamu bisa membedakan ketiga bentuk karya tari tersebut? Mudah bukan?

Kalian tahu tidak?

Bangsa Indonesia dibangun di atas keragaman dan perbedaan. Ras, suku, golongan, agama dan budaya yang hidup beriringan manjadikan Indonesia  bangsa yang besar.

Perbedaan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dijaga. Satu di antara perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah suku bangsa dan budaya. Sebagai bangsa yang terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, kita harus bangga karena suku-suku yang ada mempunyai budaya yang beragam. Keragaman tersebut terlihat jelas dalam unsur-unsurnya.

Unsur-Unsur Budaya

1.  Religi/Kepercayaan

Di Indonesia, diakui adanya enam agama resmi, yaitu Hindu, Buddha, Islam, Katolik, Kristen, dan Konghucu. Semuanya dapat  mengembangkan  sikap   tolerensi dan kerukunan.

2.  Mata Pencaharian

Keragaman alam di Indonesia menyebabkan mata pencaharian masyarakatnya juga beragam. Sebagian penduduk Indonesia menjadi petani karena memang tanahnya subur. Sementara itu, orang-orang yang tinggal di tepi sungai atau pantai   mengandalkan perikanan sebagai   mata pencahariannya. Lalu, ada   pula yang menjadi pedagang, peternak, pekerja jasa, atau mata pencaharian lainnya.

3.Teknologi dan Peralatan

Teknologi berkaitan dengan   kepandaian dan keterampilan orang dalam membuat atau melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Teknologi bermula dari bentuk yang sangat sederhana, lalu berkembang terus sesuai dengan   perkembangan dan kemajuan zaman. Selain itu, kebutuhan manusia mulai beragam. Teknologi yang sudah ada sejak zaman dulu hingga sekarang seperti teknologi dan peralatan senjata, wadah, alat angkut, tempat berlindung (rumah), alat pembuat makanan dan minuman, serta pakaian dan perhiasan.

4.      Kesenian

Hampir semua suku bangsa di Indonesia memiliki kesenian yang   menjadi ciri khasnya. Kesenian dapat dikelompokan menjadi dua macam.

a. Kesenian  yang  dapat  dinikmati  oleh  mata, misalnya seni patung, seni ukir, seni lukis, seni rias, seni tari, seni pedalangan (wayang), dan seni olahraga.

b. Kesenian  yang  dapat  dinikmati  oleh  telinga, misalnya seni musik dan seni sastra. Setiap suku di Indonesia juga memiliki lagu daerah, alat musik, dan berbagai keseniannya sendiri-sendiri.

5. Pengetahuan

Berbagai suku bangsa di Indonesia telah memiliki pengetahuan yang tinggi. Pengetahuan itu telah mereka terapkan untuk mengatasi   kesulitan-kesulitan hidup.   Pengetahuan itu antara lain tentang alam sekitar, flora fauna, bahanbahan mentah, benda-benda  di  lingkungan alam, tubuh manusia, sifat dan kelakuan manusia, serta pengetahuannya tentang ruang dan waktu.

Misalnya, pengetahuan tentang berbagai jenis tanaman dan ramuan obat tradisonal, pengetahuan menentukan arah orang Dayak sehingga tidak tersesat di hutan belantara, dan pengetahuan menentukan arah para pelaut tradisional kita ketika mengarungi samudra dengan kapal  pinisinya sehingga bangsa kita dikenal sebagai bangsa bahari.

6.Sistem Kemasyarakatan

Sistem kemasyarakatan adalah pola  hidup  yang menjadi kebiasaan dan dianut serta telah menjadi kebiasaan suatu masyarakat. Ada    sistem perkawinan, sistem   kekerabatan, dan sistem berperilaku dalam masyarakat.

Contohnya, sistem marga pada suku Batak dan sistem trah pada suku Jawa. Kedua contoh ini merupakan    sistem kekerabatan suku-suku tersebut.

7.Bahasa

Setiap suku bangsa mempunyai alat komunikasi sendiri-sendiri yang terkadang hanya dimengerti dan  dipakai  oleh  suku  itu  sendiri. Itulah   yang dinamakan dialek. Lalu, bagaimana suku-suku di Indonesia    bisa berkomunikasi dengan suku yang lain?

Beruntunglah kita memiliki bahasa   Indonesia yang telah ditetapkan  sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Tentu kamu ingat bukan salah satu ikrar Sumpah Pemuda 1928.

Kamu telah mengetahui unsur-unsur budaya di Indonesia. Keragaman unsur budaya  tersebut lahir karena adanya berbagai faktor. Faktor itu seperti faktor biologis (keturunan, ras, suku), geografis (keadaan alam), dan historis (sejarah/ masa  lampau),  serta  keterbukaan  terhadap pihak luar.

Sekarang mari kita bernyanyi bersama lagu Maju Tak Gentar dengan nada dan tempo yang tepat.
Silahkan klik video berikut dan nyanyikan lagu Maju Tak Gentar dengan penuh semagat ya anak anak!



PENUTUP

Sebagai penutup mari kita bersama-sama menyanyikan lagu daerah berjudul “Bungong Jumpo”.

Jangan lupa membaca doa setelah belajar ya. Semoga ilmu yang didapat bermanfaat.

Sumber :
Buku Siswa Kelas 5 Revisi 2017
Buku Guru Kelas 5 Revisi 2017
Youtube

Materi silahkan download DISINI
Soal evaluasi silahkan download DISINI atau DI SINI atau DI SINI

Print Friendly and PDF

0 Response to "Tema 7 Sub Tema 2 Pertemuan 3"

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan sopan dan sesuai materi di blog ini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel