Tema 5 Subtema 3 Pertemuan 2
KEGIATAN
AWAL
Assalamu’alaikum wr.wb
Selamat pagi semua, apa kabar? Tidak terasa pertemuan pada semester 1 ini sudah hampir selesai ya. Tetap semangat dan jangan lupa jaga kesehatan, semoga kita terhindar dari dari segala penyakit.
1. Sebelum memulai kegiatan, mari kita
berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing. Bagi yang beragama
Islam silakan baca doa di bawah ini!
2. Sebagai Negara yang kaya dan makmur, tentunya kita juga harus menjaga keseimbangan alam agar negeri tetap terjaga. Mari kita nyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa Ciptaan Ismail Marzuki.
KEGIATAN
INTI
Tujuan
Pembelajaran
Setelah memanfaatkan
media pembelajaran daring ini, diharapkan:
1.
Siswa mampu memahami dan menjelaskan
hubungan antar makhluk hidup, mejelaskan perbedaan antara simbiosis
parasitisme, komensalisme, dan mutualisme dan menyimpulkan mengenai hubungan
khas makhluk hidup secara benar.
2.
Siswa mampu membuat sebuah poster
jarring-jaring makanan dari sebuah ekosistem dan membuat tulisan mengenai hubungan
yang terjadi di dalam rantai makanan secara runtun.
3.
Siswa mampu menunjukkan akibat perubahan
lingkungan terhadap keberlangsungan jarring-jaring makanan ke dalam bentuk
sebuah diagram secara runtun.
Materi Pembelajaran
Semua
makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lain untuk mempertahankan hidup. Makanan
dan sumber energi lain menjadi salah satu faktor penting terjadinya saling
ketergantungan antar makhluk hidup. Bentuk ketergantungan antarmakhluk hidup
diperlihatkan dalam sebuah rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bagaimana
peran rantai makanan dan jaring-jaring makanan bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup di dalamnya dan di dalam ekosistem? Yuk, kita simak penjelasan berikut
ini.
RANTAI
MAKANAN DAN JARING-JARING MAKANAN
Kebergantungan
antarmakhluk hidup dan lingkungannya menjadi bagian dari kehidupan di dalam
sebuah ekosistem. Tumbuhan mendapatkan energi dari matahari. Hewan mendapatkan
energi dari tumbuhan atau hewan lain yang memakan tumbuhan. Tumbuhan berhijau
daun mampu membuat makanan sendiri. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan
sendiri disebut produsen. Banyak jenis
makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka mendapatkan
energi dari makanan yang mereka makan. Makhluk hidup yang memakan makanan tanpa
bisa membuat sendiri disebut konsumen.
Beberapa jenis konsumen memakan tumbuhan. Konsumen ini dinamakan herbivor. Konsumen yang memakan hewan sebagai
sumber energinya dinamakan karnivor. Ada
juga konsumen yang memakan baik tumbuhan maupun hewan, yang dinamakan omnivor.
Rantai makanan |
jaring-jaring makanan |
PERUBAHAN
DALAM JARING-JARING MAKANAN
Perbuatan manusia yang mengarah bencana alam dan pencemaran lingkungan menyebabkan terganggunya jaring-jaring makanan |
Rantai makanan sebagai bagian jaring-jaring makanan pada sebuah ekosistem tidak akan terputus selama semua bagian dari rantai tersebut tetap berperan. Rantai makanan di sawah akan terus terbentuk selama makhluk hidup penyusunnya ada. Jika salah satu dari penyusun rantai makanan tersebut tidak ada, karena berbagai faktor, penyusun rantai makanan lain akan terganggu. Jika tidak ada padi, tikus sawah akan kelaparan, ular sawah pun demikian, sehingga burung elang pun kesulitan mendapatkan makanan. Rantai makanan itu akan terganggu dan merugikan apabila ular sawah yang seharusnya memangsa tikus sawah ternyata memangsa hewan lain, misal anak ayam yang dipelihara manusia.
Jika
salah satu rantai makanan terganggu, jaring-jaring makanan pun akan terganggu.
Perubahan-perubahan yang bersifat alami tidak akan memberikan gangguan yang
berarti. Hal itu disebabkan perubahan-perubahan tersebut berlangsung lambat.
Perubahan yang tiba-tiba, bahkan yang memberikan dampak kerusakan cukup besar,
akan mengganggu jaring-jaring makanan. Bencana alam, pencemaran lingkungan,
kebakaran, atau bahkan pemanasan global, biasanya akan mengakibatkan
terganggunya jaring-jaring makanan.
PENGARUH
KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Keseimbangan lingkungan
dapat terwujud apabila terjadi keselarasan dan keseimbangan antara komponen
biotik dan abiotik. Apabila terjadi gangguan pada kedua komponen tersebut,
keseimbangan lingkungan akan terganggu. Sejauh ini, diketahui terdapat dua
jenis faktor yang menyebabkan perubahan keseimbangan di dalam ekosistem, yaitu faktor alami dan faktor manusia.
Faktor
alami yang
menyebabkan perubahan keseimbangan lingkungan adalah peristiwa alam., seperti
letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, badai, dan
tsunami. Hal itu dapat mengakibatkan terputusnya rantai makanan.
Faktor lain penyebab perubahan keseimbangan ekosistem adalah faktor manusia yang melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terdapat beberapa kegiatan manusia yang secara langsung memengaruhi keseimbangan ekosistem antara lain kegiatan penebangan pohon-pohon di hutan dan pembakaran hutan, perburuan hewan hutan yang tidak terkendali, termasuk memperjualbelikan hewan langka dan dilindungi. Kegiatan lain berupa pemakaian pupuk buatan yang berlebihan, kegiatan pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan, serta beberapa kegiatan lainnya yang mencemari lingkungan. Berbagai jenis kegiatan manusia dapat menimbulkan pencemaran air, tanah, udara, bahkan bunyi. Semuanya menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem.
PENUTUP
Cukup sekian untuk pembelajaran hari ini, semoga kita bisa bersama-sama menjaga lingkungan kita, sehingga ekosistem akan berjalan seimbang tanpa ada gangguan. Yuk, kita nyanyikan lagu manuk dadali dari daerah Jawa Barat.
http://www.doaharianislami.com
Semoga ilmu hari ini
dapat bermanfaat untuk kalian semua. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Untuk materi dapat di unduh DI SINI
Untuk Soal Evaluasi dapat di unduh DI SINI atau DI SINI atau DI SINI
0 Response to "Tema 5 Subtema 3 Pertemuan 2"
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan dan sesuai materi di blog ini