Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi anak-anak cerdas, semangat pagi! jumpa kembali dalam pembelajaran jarak jauh melalui blog kelas 5 SD Kota Tegal.
Mari kita awali belajar kita dengan berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, agar hati kita dibukakan oleh Tuhan Yang Maha berilmu, dan dipahamkan dalam menyelami ilmu-Nya, sehingga kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi yang beragama Islam silakan baca doa berikut ini.
KEGIATAN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar melalui media daring ini, diharapkan :
Dengan membuat kliping, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri gambar cerita secara tepat.
Dengan
mengamati gambar cerita, siswa mampu mengidentifikasi bahan dan alat untuk
membuat gambar cerita secara benar.
Dengan membandingkan artikel, siswa mampu membandingkan aktivitas masyarakat di beberapa wilayah dalam upaya pembangunan ekonomi, sosial dan budaya Indonesia secara percaya diri.
2. Kegiatan Pembelajaran
Anak-anak, hari ini Tema 6 subtema ketiga pertemuan ketiga kita lebih dulu belajar tentang Gambar Cerita .
Coba amati gambar berikut ini,
Di manakah kamu menemukan gambar cerita tersebut?
Ya, gambar itu ada pada sebuah sampul buku.
Kesan apa yang kamu rasakan pada saat mengamati gambar ilustrasi tersebut?
Ya, menceritakan gambar seorang guru yang sedang berdiskusi dengan 6 siswanya tentang cita-cita mereka.
Buku ini merupakan buku kegiatan belajar siswa.
Coba lagi amati gambar cerita ini
Di manakah kamu menemukan gambar cerita tersebut?
Ya, gambar itu ada pada sebuah poster.
Kesan apa yang kamu rasakan pada saat mengamati gambar tersebut?
Ya, menceritakan gambar seorang ibu yang mengajak anaknya yang masih kecil agar mau minum obat agar sembuh dari sakit.
Nah dua contoh gambar itu merupakan gambar cerita. Lalu apa yang dimaksud gambar cerita?
Gambar cerita adalah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa.
Fungsi dari gambar cerita adalah memperjelas alur atau isi cerita, memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang, menarik perhatian, menambah nilai artistik/keindahan dan sarana untuk mengungkapkan perasaan penggambarnya.
Gambar cerita dapat ditemukan dalam buku cerita, majalah, brosur, poster, iklan dan buku pelajaran.
Untuk melengkapi pengalaman kamu tentang gambar cerita kamu dapat membuat kliping berisi gambar cerita, kamu cari dari koran, majalah, atau lainnya yang ada di sekitarmu. Lalu kamu beri keterangan setiap gambar cerita itu asal gambar cerita dan kesan yang kamu tangkap dari gambar tersebut. Jika selesai kamu kumpulkan ke gurumu sebagai tugas ketrampilan.
Anak-anak mari kita lebih mengenal tentang alat-alat untuk membuat gambar cerita. Bacalah bacaan di bawah ini!
Gambar Cerita
Gambar cerita adalah gambar yang menunjukkan kegiatan orang-orang atau binatang-binatang dalam suatu peristiwa. Gambar cerita dapat ditemui pada buku-buku cerita, terutama untuk anak-anak, untuk menceritakan sebuah peristiwa, baik peristiwa yang benar-benar terjadi atau cerita imajinasi. Bagaimana gambar cerita dibuat?
Menggambar cerita dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah. Alat dan bahan untuk menggambar cerita dengan teknik kering, menggunakan beberapa alat misalnya, pensil, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Pada teknik basah, media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak atau tinta Cina, cat poster yang menggunakan air sebagai pengencer.
1. Teknik Kering
Menggambar cerita dengan teknik kering, tidak perlu menggunakan pengencer seperti air. Cerita dibuat langsung pada kertas gambar. Mula-mula dibuat sketsa atau rancangan gambar yang menggambarkan sebuah cerita. Setelah itu, diberikan garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan.
Teknik kering biasanya digunakan teknik arsir. Teknik arsir dibuat dengan menorehkan pensil, spidol atau alat lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, dan kesan adanya dimensi. Selain teknik arsir, ada juga teknik blok. Teknik blok adalah teknik menutup gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet atau blok.
|
Teknik Arsir Karya Indra |
|
Teknik Blok Karya @umar_farq |
Adapun beberapa contoh media kering yang biasa digunakan antara lain:
a. Pensil
Pensil yang digunakan dalam menggambar cerita, biasanya adalah pensil ukuran 2B sampai 6B.
|
Becana Gunung Meletus |
b. Krayon
Krayon memiliki ber agam variasi warna. Krayon merupakan cam puran antara lilin dan bahan pewarna yang aman untuk anak-anak. Krayon digunakan untuk menggambar cerita yang memerlukan variasi warna.
|
Kepahlawanan |
c. Pulpen atau Spidol
Pulpen atau spidol juga digunakan untuk menggambar cerita dengan karakter yang tegas pada garis-garis. Perhatikan salah satu gambar cerita berikut ini
|
Baso Tahu di Bandung Karya: Agra Nugraha Muharam |
2. Teknik basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain, cat air, tinta, atau media lain yang memerlukan air sebagai pengencer. Teknik sapuan basah menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas. Cerita dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas. Setelah itu, baru diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan. Teknik basah memerlukan beberapa alat dan bahan seperti cat air, cat poster, tinta bak atau tinta Cina, berbagai jenis kuas, dan palet cat air.
|
Teknik sapuan cat air Karya: Fifan W. Toro |
|
Peralatan cat air |
Berikut adalah contoh gambar cerita yang dibuat dengan menggunakan teknik basah.
|
Karya : Widyanto |
Sebuah gambar cerita harus memiliki gagasan atau tema yang jelas sesuai dengan cerita. Sebuah cerita yang bertema pasar seharusnya didukung dengan suasana pasar yang merupakan latar belakang cerita tersebut. Biasanya dengan mudah akan tertangkap dari tema cerita tersebut. Gambar ilustrasi yang ditampilkan dapat berupa penggalan cerita yang paling menonjol. Dari gambar cerita juga dapat dibayangkan karakter tokoh dalam cerita tersebut. Perhatikanlah gambar cerita di bawah ini. Gambar tersebut merupakan penggalan cerita dari Kisah Malin Kundang, cerita rakyat dari Sumatera Barat.
|
Penggalan cerita Malin Kundang |
Anak-anak, setelah kamu mempelajari gambar cerita, coba kamu amati 4 gambar di bawah ini!
|
Kegiatan ekonomi |
Kegiatan apa saja yang kamu lihat? Apakah tujuan kegiatan tersebut? Bagaimana pengaruh kegiatan tersebut terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat setempat? Bagaimana dengan kegiatan masyarakat yang ada di wilayah tempat tinggalmu?
Nah, untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, sekarang coba kamu baca contoh kegiatan ini.
Perajin Batik Osing
Masyarakat Osing yang tinggal di daerah pesisir ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, telah lama melakukan kegiatan membatik. Kegiatan ini, umumnya dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Setiap kelompok pembatik, bisa memiliki motif sendiri yang menjadi keunikan dari kelompok tersebut.
Dengan semakin tingginya minat masyarakat umum terhadap batik, para pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami untuk batik mereka. Bahan-bahan yang digunakan adalah berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar rumah perajin, seperti daun krangkong (sejenis kangkung), daun lamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, dan kumis kucing.
Untuk semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan. Ia diminta oleh pemerintah daerah setempat untuk melatih para perajin batik di Banyuwangi yang mayoritas adalah usaha sangat kecil, usaha kecil, dan menengah (UMKM). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan yang memadukan antara desainer nasional dan para perajin lokal dilakukan secara berkala dalam rangkaian menuju Banyuwangi Batik Festival (BBF) dan Swarna Fest yang digelar pada 9 Oktober 2016
lalu. BBF adalah agenda tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industri batik. Adapun Swarna Fest adalah ajang unjuk kreasi industri tekstil berpewarna alam yang digagas oleh Kementerian Perindustrian.
|
Bupati Mengunjungi Perajin Batik Osing |
”Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas batiknya. Hal ini, akan memberikan pengaruh meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat. Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi. Apalagi bahan pewarnanya mudah sekali didapatkan di sekitar kediaman para pembatik,” jelas Pak Bupati.
Salah satu perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung, sangat antusias dengan pemakaian pewarna alam ini. Ia dan rekanrekannya mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini. Salah satunya adalah ia dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan bahan pewarna alami batiknya. Dengan demikian ia tetap dapat memelihara lingkungannya karena pewarna yang ia gunakan sangat ramah lingkungan. Tidak seperti pewarna kimia yang limbahnya dapat merusak lingkungan sekitar.
0 Response to "Tema 6 Subtema 3 Pertemuan 3"
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan dan sesuai materi di blog ini