Tema 8 Sub Tema 1 Pertemuan 1
SUB TEMA 1 : MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Muatan Bahasa Indonesia
3.8 Menguraikan
urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi.
4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi.
Muatan PPKn
1.3 Mensyukuri keragaman sosial masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keragaman sosial budaya masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
3.3 Menelaah
keragaman sosial budaya masyarakat.
4.3
Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya masyarakat.
KEGIATAN AWAL
Assalamu alaikum wr. wb. anak-anak hebat ...
1. Mari berdo’a sebelum memulai pembelajaran, untuk
berdo’a klik di bawah !
3. Supaya kalian memahami tentang vaksin covid-19, mari simak video berikut.
KEGIATAN INTI
Tujuan Pembelajaran:
Melalui media daring ini, diharapkan siswa mampu :
- Menguraikan peristiwa dan menyajikan kembali peristiwa pada teks non fiksi.
- Menelaah keragaman sosial budaya masyarakat.
TEKS FIKSI DAN NON FIKSI
Teks
nonfiksi adalah teks yang dibuat
berdasarkan fakta, realita atau hal-hal yang terjadi dalam kehidupan seharihari.
Contoh teks nonfiksi yaitu : biografi, karya ilmiah, laporan berita, tulisan
sejarah. Salah satu cara mengidentifikasi teks adalah dengan membaca kemudian
mencatat gagasan pokoknya. Isi teks akan mudah diingat apabila ditulis dalam
bentuk peta pikiran. Peta pikiran adalah suatu bagan yang digunakan untuk
menggambarkan berbagai gagasan suatu teks. Peristiwa dalam teks nonfiksi dapat
ditemukan dengan membaca teks secara seksama. Teks nonfiksi tersusun dari
beberapa bagian yaitu pengantar, pemunculan masalah, masalah dan penyelesaian
masalah
Teks Fiksi merupakan teks narasi yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarangnya.
Unsur-unsur Cerita
Fiksi, sebagai berikut :
- Tema: pokok bahasan utama yang disampaikan dalam cerita.
- Alur: urutan kejadian yang disampaikan dalam cerita, dapat berupa alur maju (mengarah ke masa depan), alur mundur (kembali ke masa lalu), alur campuran (gabungan alur maju dan mundur).
- Latar: pensuasanaan dalam cerita dan disampaikan berupa deskripsi keadaan, dapat berupa latar waktu (waktu kejadian) dan latar tempat (tempat kejadian).
- Tokoh: peran yang bermain dalam cerita, terdiri atas tokoh utama (mendominasi cerita) dan tokoh pendukung (mewarnai dan menghidupkan cerita).
- Watak: karakter/sifat yang dimiliki tokoh dalam cerita, membedakan antara tokoh satu dan lainnya.
Urutan peristiwa dibedakan menjadi 3 macam :
- berdasarkan urutan waktu terjadinya
- berdasarkan hubungan sebab akibat
- berdasarkan tema bacaan.
Langkah-langkan menentukan urutan peristiwa :
- Bacalah teks dengan seksama
- cermatilah tiap-tiap paragraf
- perhatikan waktu serta kejadian
- catatlah kejadian yang terjadi secara urut.
Mengidentifikasi Bacaan
Ayo Membaca !
Bunga Paling Berharga
Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan. Hujan jarang turun di desa itu sehingga tidak banyak tetumbuhan. Jangankan bungabungaan, semak-semak pun jarang ditemui. Suatu hari, sebelum berakhirnya pelajaran, Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis. Buku tulis itu halaman-halaman dalamnya berwarna putih dan bersampul merah. Indah sekali. “Buku tulis itu untuk kalian. Kalian boleh menulis apa saja di dalamnya,” kata Bu Mala.
“Saya mau menuliskan catatan harian di buku
ini,” kata Nola. “Saya mau menggambar wajah setiap orang yang saya temui,” kata
Wendi yang hobi menggambar. “Saya mau membuat herbarium,” kata Makale. Bu Mala
memandang Makale dengan penuh keheranan mendengar ucapan Makale. “Kamu mau
membuat herbarium?” tanya Bu Mala kepada Makale. “Ya. Seorang pelancong pernah
menunjukkan buku herbariumnya kepada saya. Herbarium itu sangat indah,” jawab
Makakale. “Tetapi, untuk membuat herbarium kamu akan membutuhkan banyak daun. Tahukah
kamu?” tanya Bu Mala. Makale menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Atau
bunga...” “Di mana kamu akan mencarinya?” tanya teman-teman Makale. Makale
memandang keluar jendela. Tidak tampak tanaman sama sekali. “Saya akan
mendapatkannya,” kata Makale sambil tersenyum. Hari berganti hari. Waktu
berlalu dengan cepat. Buku tulis merah milik para siswa Bu Mala telah berisi
berbagai cerita, gambar, dan foto. Hanya buku tulis Makale yang masih kosong.
Pada suatu hari, sebuah awan hitam
berhenti di atas desa tempat tinggal Makale. Tak lama kemudian awan hitam itu
mencurahkan hujan yang sangat deras. Benih-benih tumbuhan yang terkubur di
dalam tanah tandus desa itu pun tumbuh. Sepetak kebun terbentuk. Bunga-bunga
merah kecil memenuhi petak kebun itu. Makale senang. Dipetiknya sekuntum bunga
merah. Hanya satu. Kemudian, ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis
merahnya. Hari berikutnya,
bunga-bunga lainnya telah layu karena
terbakar matahari. Di dalam kelas, Makale berseru dengan gembira. “Saya sudah
membuat herbarium saya, Bu Mala.” Bu Mala membuka buku tulis merah Makale.
Herbarium itu hanya satu halaman. Hanya ada satu bunga di dalamnya. Namun,
bunga itu paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
Disadur dari “52 Dongeng di hari Kamis”; Jakarta: BIP.
Dari teks di atas peristiwa-peristiwa yang terjadi adalah :
- Bu Mala memberi sebuah buku tulis besampul warna merah kepada seluruh siswa.
- Bu Mala meminta siswa menggunakan buku untuk kegiatan apa saja.
- Makale ingin membuat herbarium, walaupun daerahnya jarang ada tumbuhan.
- Buku tulis merah milik para siswa telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto, namun buku tulis Makale masih kosong.
- Di daerah Makale turun hujan yang sangat deras sehingga benihbenih tumbuh dan bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun.
- Makale memetik sekuntum bunga merah kemudian menempelkanya di dalam buku. Bu Mala membuka buku tulis merah Makale yang hanya berisi satu halaman dan hanya satu bunga di dalamnya.
- Bunga terebut merupakan paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
Urutan-urutan peristiwa pada cerita “Bunga Paling Berharga” adalah :
- Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan.
- Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis bersampul merah.
- Nola ingin menulis catatan harian, Wendi ingin menggambar wajah setiap orang yang ditemui, dan Makale ingin membuat herbarium.
- Makale ingin membuat herbarium.
- Makale ingin membuat herbarium karena seorang pelancong menunjukkan buku herbariumnya yang sangat indah.
- Bu Mala memberitahu Makale bahwa untuk membuat herbarium membutuhkan banyak daun.
- Teman-teman Makale menanyakan di mana tempat makale mendapatkan bunga.Makale yakin akan mendapatkan bunga walaupun daerahnya jarang ada tumbuhan.Waktu berlalu dengan cepat dan buku tulis merah milik para siswa telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto, namun buku tulis Makale masih kosong.
- Pada suatu hari di daerah Makale turun hujan yang sangat deras sehingga benih-benih tumbuh dan bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun.
- Makale memetik sekuntum bunga merah kemudian menempelkanya di dalam buku. Hari berikutnya bunga-bunga di kebun telah layu karena terbakar matahari.
- Makale gembira karena sudah membuat berhasil herbarium dan menunjukannya kepada Bu Mala.
- Bu Mala membuka buku tulis merah Makale yang hanya berisi satu halaman dan hanya satu bunga di dalamnya.
- Bunga terebut merupakan paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
PPKn
KERAGAMAN BUDAYA BANGSA
Keunikan Rumah Betang Uluk Palin adalah :
- Rumah betang dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
- Rumah Betang bentuknya memanjang serta terdapat sebuah tangga dan pintu masuk ke dalam Betang. Betang yang dibangun tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari musuh, binatang buas, ataupun banjir.
- Rumah betang Uluk Palin tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
- Hampir semua Rumah Betang dapat ditemui di pinggiran sungaisungai besar yang ada di Kalimantan.
- Dalam tradisi Dayak, rumah betang dan hutan adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan.
- Bagi suku dayak rumah betang juga merupakan pemersatu.
- Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
- Berbentuk limasan (dara gepak) yang memiliki dua ruangan.
- Pendopo:ruang depan yang digunakan untuk menerima tamu, balai pertemuan, dan upacaraupacara adat.
- Ruang belakang yang digunakan untuk kamar tidur dan dapur.
- Terdapat hiasan di pintu utama yang disebut dengan makar/ sulur gelung, hiasan tersebut dimaksudkan untuk menolak hal hal jahat di dalam rumah tersebut.
- Pada bagian kiri rumah (barat), terdapat tempat tidur orang tua yang disebut dempil. Ruangan ini, dihubungkan langsung dengan ruang belakang (pasepen) yang biasanya digunakan sebagai tempat melakukan kerajinan.
- Sedangkan dibagian sebelah kanan, terdapat dapur (tempat memasak), pendaringan dan gudang (tempat menyimpan peralatan tani).
Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah Indonesia, antara lain :
- Bahasa Setiap suku di Indonesia menggunakan bahasa daerah sendiri untuk berkomunikasi, namun untuk berkomunikasi antar suku, masyarakat Indonesia mempunayi bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
- Rumah Adat
- Pakaian Adat, Pakaian adat tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki negara Indonesia. Pakaian adat di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan atau dalam mengenakan pakaian adat tersebut.
- Setiap suku bangsa memiliki kesenian khas terdiri atas tari-tarian dan lagu daerah.
Bentuk sikap
toleransi atas keragaman budaya di lingkungan
- Menghormati sesama yang sedang menjalankan ibadah
- Mengucapkan selamat hari raya kepada teman/tetangga yang merayakan Hari Raya Keagamaan
- Berteman dengan semua orang meskipun berbeda agama
- Membantu teman tanpa membedakan keyakinan
KEGIATAN AKHIR
1. Menyanyikan lagu daerah
2. Do’a sesudah belajar
0 Response to "Tema 8 Sub Tema 1 Pertemuan 1"
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan dan sesuai materi di blog ini