Tema 8 Subtema 1 Pertemuan 3
KEGIATAN AWAL
- Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia.
- Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis usaha masyarakat.
- Siswa mampu mengidentifikasi berbagai tangga nada dengan benar.
- Siswa mampu menjelaskan pengertian tangga nada mayor dan minor.
- Siswa mampu menjelaskan pengertian tangga nada pelog dan slendro.
Jenis
Usaha Masyarakat di Indonesia
Ada beberapa jenis usaha manusia dalam mengolah sumber daya alam, yaitu sebagai berikut:
1. Jenis usaha agraris
Jenis usaha ini bergerak dalam pengolahan sumber daya alam yang bisa
diperbarui dan banyak di Indonesia.
a. Pertanian adalah
usaha mengolah tanaman hijau agar bisa dimanfaatkan bagi hajat hidup manusia.
Contoh usaha
pertanian adalah persawahan padi, perkebunan teh, dan perhutanan.
b. Peternakan adalah
usaha mengolah berbagai hewan ternak untuk dimanfaatkan hasilnya bagi pemenuhan
hajat hidup manusia.
Contoh usaha
peternakan adalah perikanan, dan usaha ternak sapi serta unggas.
Di Indonesia umumnya kegiatan agraria banyak dilakukan. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki wilayah yang luas dan iklim tropis yang cocok bagi usaha agraris.
2.
Bidang usaha ekstraktif
Di dalam masyarakat,
dikenal istilah bidang usaha ekstraktif, yaitu bidang usaha produksi yang
langsung mengambil barang dari alam.
Contohnya adalah
pertambangan, perikanan, dan kehutanan.
3. Bidang usaha
industri
Yaitu bidang usaha
yang mengelola bahan baku menjadi bahan setengah jadi, atau mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi, atau mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Contohnya pabrik sepatu, tas kulit, dan lain-lain.
a. Industri kecil adalah
kegiatan produksi dalam skala paling kecil hingga produksi yang menggunakan
alat dan mesin yang bersifat membantu pekerjaan manusia. Kegiatan produksi
dalam industri kecil sebagian besar menggunakan tenaga manusia. Misalnya,
kegiatan membuat aneka kue jajanan pasar serta pembuatan alat-alat pertanian,
seperti pisau, golok, dan pacul.
b. Industri menengah adalah
kegiatan produksi dalam skala yang lebih besar daripada industri kecil dan
mulai menggunakan mesin-mesin sebagai alat produksi. Akan tetapi, sebagian
masih menggunakan tenaga manusia. Misalnya, industri pengolahan makanan dalam
kemasan.
c. Industri besar sering
juga disebut sebagai industri berat, yaitu suatu kegiatan produksi
yang sebagian besar kegiatannya dilakukan oleh alat dan mesin. Dalam industri
besar, manusia lebih berperan sebagai operator dari alat dan mesin yang
dioperasikan untuk membuat dan menghasilkan barang-barang.
4.
Bidang perdagangan
Kegiatan membeli
barang kemudian menjual kembali dengan mendapatkan keuntungan.
Contohnya supermarket, toko kelontong, dan lain-lain. Perdagangan adalah semua hal yang berhubungan dengan
kegiatan jual beli. Pedagang membeli barang atau jasa dari suatu tempat
pada waktu tertentu, kemudian menjualnya ke tempat lain dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Dengan adanya perdagangan, produsen menjual hasil
produksinya pada konsumen. Barang-barang yang diperdagangkan merupakan
hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, hutan, dan barang-barang hasil
industri. Perdagangan muncul karena adanya saling ketergantungan.
Berdasarkan jumlah barang yang diperjualbelikan, ada
3 usaha perdagangan yaitu :
a. perdagangan golongan kecil,
b. perdagangan golongan sedang,
c. perdagangan golongan besar.
Kegiatan perdagangan antarnegara dibedakan menjadi
2 yaitu :
a. Ekspor adalah usaha mengirim dan menjual barang
keluar negeri.
b. Impor adalah usaha memasukkan dan membeli
barang dari luar negeri.
5. Bidang jasa
Bidang yang menawarkan pelayanan
tertentu dengan imbalan.
Contohnya dokter, pengacara, guru dan lain-lain.
6. Usaha ekonomi yang dikelola kelompok.
Usaha ekonomi yang dikelola secara
berkelompok adalah usaha yang dijalankan secara bersama-sama, baik dalam hal
modal, pengelolaan, maupun dalam hal bagi hasil. Contoh usaha ekonomi yang
dikelola secara bersama-sama, antara lain firma, CV, PT, BUMN, Perusahaan
Daerah, dan Koperasi.
SBdP
Tangga Nada Diatonis dan Pentatonis
1. Tangga
Nada Diatonis
Jenis tangga nada
Diatonis ini akan sering kamu temukan pada musik-musik mode atau
kontemporer. Nada Diatonis disusun terdiri dari 7 komposisi nada primer
dengan interval 1 atau setengah setiap nadanya. Nada diatonis terdiri dari do,
re, mi, fa, sol, la.
Untuk jenisnya nada Diatonis dibagi menjadi 2 tipe, nada
minor dan mayor. Keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut:
a. Tangga Nada Diatonis Mayor
Penggunaan diatonis mayor biasanya menghasilkan nada-nada
lagu yang ceria seperti lagu anak, atau lagu pop upbeat lainnya.
Biasanya para pemula akan memilih musik-musik yang
menggunakan nada diatonis mayor karena diantara jenis tangga nada lainnya,
Diatonis Mayor paling mudah untuk dipelajari.
Beberapa contoh lagu-lagu yang menggunakan tangga nada
diatonis mayor seperti Bintang Kecil, Halo-Halo Bandung, Bintang Kejora, dan
Cicak.
b.
Tangga Nada Diatonis Minor
Sedikit berbeda dengan Diatonis Mayor, jenis nada tangga
Diatonis Minor hanya memiliki nada primer dan belum mendapat sisipan (kromatis)
atau secara singkat, Diatonis Minor umumnya memiliki setengah nada.
Perbedaan lainnya dapat dilihat dari musik yang dihasilkan.
Nada Diatonis Minor biasanya terdengar lebih sendu atau sedih. Untuk jenisnya
terbagi menjadi tiga yaitu, minor asli, minor harmonis, dan minor melodis.
Beberapa contoh lagu yang menggunakan nada Diatonis Minor
seperti, lagu Syukur, Ayam den Lapeh, Ibu Kita Kartini, Hymne Guru,
mengheningkan cipta, Tuhan (Bimbo).
2. Tangga Nada Pentatonis
Jika nada Diatonis terdiri dari 7 nada, Pentatonis hanya
memiliki 5 nada primer. Alat musik yang biasa dimainkan dengan nada
Pentatonis ini seperti Calung, Gamelan, gambang kromo, tifa, indiokardo empat
dawai dan masih banyak lainnya.
Penggunaan tangga nada Pentatonis biasanya sering kita jumpai
pada lagu-lagu rakyat (folklore).
Untuk jenisnya sendiri
nada Pentatonis terbagi menjadi dua yaitu :
a. Pentatonis Pelog
Pentatonis Pelog
memiliki karakter musik yang syandu, hormat, dan khidmat. Adapun beberapa
contoh lagu yang menggunakan nada Pentatonik Pelo seperti, pitik tukung, Ngusak
Asing, Macepet-Cepetan, Gundul-Gundul Pacul.
b. Pentatonis Slendro
Pentatonis Slendro
memiliki karakter musik lebih dinamis, semangat, dan riang gembira. Beberapa
contoh lagu yang menggunakan Tangga Nada Slendro Janger, Lir Ilir, Cing
Cangkeling, Te Kate Dinah.
0 Response to "Tema 8 Subtema 1 Pertemuan 3"
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan dan sesuai materi di blog ini